• admin@herbalindoutama.co.id
  • Gondowangi, Sawangan, Magelang 56481

Wasir: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Wasir atau hemoroid adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di sekitar rektum atau anus membengkak atau membesar. Wasir dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, nyeri, atau perdarahan saat buang air besar. Wasir dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti mengejan terlalu keras, sembelit, kehamilan, obesitas, atau penyakit tertentu.

Jenis dan Derajat Wasir

Wasir dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Wasir dalam terjadi ketika pembuluh darah yang bengkak berada di dalam anus sehingga tidak terlihat atau teraba dari luar. Wasir luar terjadi ketika pembuluh darah yang bengkak berada di luar anus sehingga dapat terlihat atau teraba dari luar.

Wasir dalam juga dibagi menjadi empat derajat, yaitu:

  1. Derajat 1: Pembengkakan kecil di dalam dinding anus dan tidak menonjol keluar anus.
  2. Derajat 2: Pembengkakan lebih besar, keluar dari anus saat buang air besar dan masuk sendiri setelah buang air besar.
  3. Derajat 3: Pembengkakan sudah besar, keluar dari anus dan tidak bisa masuk sendiri, tetapi masih bisa didorong dengan jari untuk masuk kembali.
  4. Derajat 4: Pembengkakan besar, keluar dan menggantung dari anus, tidak bisa didorong untuk masuk kembali.

Penyebab Wasir

Wasir terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus. Peningkatan tekanan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  1. Konstipasi atau sembelit yang berkepanjangan akibat kurang asupan serat dari makanan.
  2. Mengejan atau menahan napas, misalnya karena buang air besar keras, melahirkan, mengangkat benda berat, atau batuk atau muntah yang terus-menerus.
  3. Sering duduk terlalu lama, misalnya karena pekerjaan kantoran yang aktivitasnya lebih banyak duduk.
  4. Tingginya tekanan di dalam panggul, misalnya karena kehamilan, kegemukan, atau penumpukan cairan di dalam rongga perut (asites).
  5. Lemahnya jaringan bawah panggul yang menyokong anus dan rektum, misalnya karena penuaan atau kehamilan.
  6. Penyakit tertentu, seperti diare berkepanjangan, anus turun (prolaps rektum), radang usus, atau kanker usus besar.
  7. Riwayat wasir dalam keluarga.
  8. Seks anal.

Gejala Wasir

Gejala wasir bisa berbeda-beda pada tiap penderita, tergantung pada jenis dan derajat wasir yang dialaminya. Gejala umum yang bisa muncul adalah:

  1. Rasa tidak nyaman, gatal, atau nyeri di sekitar anus.
  2. Benjolan yang teraba atau terlihat di sekitar anus.
  3. Perdarahan saat buang air besar, biasanya berwarna merah terang.
  4. Rasa mengganjal atau ada sesuatu yang keluar dari anus.
  5. Kelembapan atau kebasahan di sekitar anus.

Cara Mengobati Wasir

Cara mengobati wasir tergantung pada jenis dan derajat wasir yang dialami. Ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Pengobatan mandiri, yaitu melakukan perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan berserat, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, menghindari mengejan terlalu keras, dan menjaga kebersihan anus. Selain itu, bisa juga menggunakan obat-obatan tanpa resep, seperti salep, krim, atau supositoria yang mengandung kortikosteroid, anestesi lokal, atau astringen untuk meredakan gejala. Pengobatan mandiri biasanya efektif untuk mengatasi wasir derajat 1 dan 2.
  2. Pengobatan non-bedah, yaitu melakukan prosedur non-bedah, seperti ligasi karet, fotokoagulasi inframerah, skleroterapi, atau krioterapi. Prosedur ini bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke wasir sehingga wasir menyusut dan rontok. Pengobatan non-bedah biasanya dilakukan untuk mengatasi wasir derajat 2 dan 3.
  3. Pengobatan bedah, yaitu melakukan operasi untuk mengangkat wasir, seperti hemoroidektomi, stapled hemoroidektomi, atau ligasi arteri hemoroid. Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengatasi wasir derajat 3 dan 4 yang tidak membaik dengan pengobatan lain. Operasi ini memiliki risiko komplikasi, seperti perdarahan, infeksi, inkontinensia, atau stenosis anus.

Pengobatan wasir harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing penderita. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pilihan pengobatan yang paling tepat untuk Anda.

Referensi:

  1. AAFP. (2019). Hemorrhoids: Diagnosis and Treatment Options. https://www.aafp.org
  2. AAFP. (2016). Hemorrhoids: Tips for Managing. https://familydoctor.org/condition/hemorrhoids/
  3. MedlinePlus. (2020). Hemorrhoids. https://medlineplus.gov/hemorrhoids.html
  4. NIDDK. (2016). Hemorrhoids. https://www.niddk.nih.gov

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *