• admin@herbalindoutama.co.id
  • Gondowangi, Sawangan, Magelang 56481

Perimenopause: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Perimenopause adalah masa transisi yang dialami wanita sebelum memasuki menopause, yaitu akhir dari masa reproduksi. Perimenopause biasanya dimulai pada usia 30–40 tahun dan berlangsung selama 4–6 tahun. Pada masa ini, kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh wanita menurun secara tidak merata, sehingga menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional.

Gejala Perimenopause

Gejala utama perimenopause adalah gangguan menstruasi, yang bisa berupa perubahan panjang siklus, jumlah darah, atau frekuensi haid. Wanita yang mengalami perimenopause juga bisa mengalami gejala lain, seperti:

  • Hot flashes, yaitu rasa panas yang tiba-tiba muncul di bagian dada, leher, dan wajah, disertai keringat dan detak jantung yang cepat.
  • Gangguan tidur, yaitu kesulitan untuk tidur nyenyak, sering terbangun, atau berkeringat di malam hari.
  • Perubahan mood, yaitu mudah marah, sedih, cemas, atau depresi.
  • Gangguan kognitif, yaitu kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat, atau belajar hal baru.
  • Penurunan gairah seksual, kesuburan, dan kesehatan vagina. Wanita yang mengalami perimenopause bisa merasakan nyeri, kering, atau gatal saat berhubungan intim, serta lebih rentan terkena infeksi vagina atau saluran kemih.
  • Pengeroposan tulang, yaitu penurunan kepadatan tulang yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis atau patah tulang.
  • Perubahan kadar kolesterol, yaitu kenaikan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL) yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyebab dan Faktor Risiko Perimenopause

Perimenopause terjadi karena proses alami penuaan yang memengaruhi fungsi ovarium. Namun, ada beberapa faktor yang bisa mempercepat atau memperlambat onset perimenopause, yaitu:

  • Faktor genetik, yaitu adanya riwayat keluarga yang mengalami menopause dini (sebelum usia 40 tahun).
  • Faktor gaya hidup, yaitu merokok, minum alkohol, stres, kurang olahraga, atau pola makan yang tidak sehat.
  • Faktor medis, yaitu operasi pengangkatan rahim atau ovarium (histerektomi), pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi, penyakit autoimun, atau gangguan tiroid.

Cara Mengatasi Perimenopause

Perimenopause bukanlah penyakit yang perlu diobati, tetapi kondisi yang perlu diadaptasi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala perimenopause dan meningkatkan kualitas hidup, yaitu:

  • Hormon terapi, yaitu pemberian hormon estrogen dan progesteron secara oral, injeksi, atau plester kulit. Hormon terapi bisa membantu mengatasi hot flashes, gangguan tidur, perubahan mood, dan pengeroposan tulang. Namun, hormon terapi juga memiliki efek samping dan risiko, seperti peningkatan berat badan, pembekuan darah, atau kanker payudara. Hormon terapi harus dilakukan dengan resep dan pengawasan dokter.
  • Obat-obatan, yaitu pemberian obat-obatan yang bisa membantu mengatasi gejala tertentu, seperti anti-depresan, obat tidur, obat nyeri, atau obat tulang. Obat-obatan ini juga harus digunakan sesuai resep dan pengawasan dokter.
  • Terapi alternatif, yaitu pemberian suplemen herbal, vitamin, atau mineral yang diklaim bisa membantu mengatasi gejala perimenopause. Beberapa contoh terapi alternatif adalah soy, black cohosh, red clover, atau evening primrose oil. Namun, terapi alternatif ini belum terbukti secara ilmiah dan bisa memiliki interaksi dengan obat-obatan lain.
  • Perubahan gaya hidup, yaitu melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, mengatur pola makan yang seimbang dan bergizi, berolahraga secara teratur, mengelola stres, menjaga kebersihan vagina, menggunakan pelumas saat berhubungan intim, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Perimenopause adalah masa peralihan yang bisa menjadi tantangan bagi wanita, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi menopause dan masa tua yang lebih sehat dan bahagia. Jika Anda mengalami gejala perimenopause yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan wanita.

Referensi:

  1. Perimenopause – Gejala, Penyebab dan Mengobati. Alodokter. https://www.alodokter.com
  2. Perimenopause – Symptoms and Causes. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/perimenopause/symptoms-causes/syc-20354666
  3. Perimenopause. Healthdirect. https://www.healthdirect.gov.au/perimenopause.
  4. Menopause. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/menopause/
  5. Perimenopause. Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/perimenopause
  6. https://id.wikipedia.org/wiki/Menopause

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *