• admin@herbalindoutama.co.id
  • Gondowangi, Sawangan, Magelang 56481

Makanan Apa yang Boleh dan Tak Boleh bagi Penderita Wasir?

Wasir adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di anus dan bagian akhir usus besar (rektum). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa mengganjal atau nyeri di area dubur dan keluar darah saat buang air besar. Wasir atau ambeien (hemoroid) dapat terjadi akibat tingginya tekanan di pembuluh darah rektum dan anus. Kondisi ini sering disebabkan oleh konstipasi kronis, mengejan saat buang air besar, kehamilan, atau penuaan. Wasir dapat bersifat internal atau eksternal, tergantung pada lokasinya. Wasir internal berada di dalam rektum dan mungkin tidak menimbulkan gejala kecuali jika mereka turun atau berdarah. Wasir eksternal berada di bawah kulit di sekitar anus dan bisa sangat menyakitkan, terutama jika mereka mengembangkan bekuan darah.

Salah satu faktor terpenting dalam mencegah dan mengobati wasir adalah diet. Makan diet sehat yang kaya akan serat dan cairan dapat membantu melunakkan tinja, meningkatkan volumenya, dan mengurangi kebutuhan untuk mengejan. Hal ini dapat membantu meredakan gejala wasir dan mencegah mereka menjadi lebih buruk. Sebaliknya, makan makanan yang rendah serat, tinggi lemak, atau pedas dapat menyebabkan konstipasi, tinja keras, dan iritasi wasir. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi jika Anda memiliki wasir.

Makanan yang Boleh Dikonsumsi untuk Wasir

Makanan berikut adalah pilihan yang baik untuk penderita wasir, karena mereka kaya akan serat, air, atau lemak sehat, yang dapat membantu meningkatkan fungsi usus dan mengurangi peradangan.

1. Legum

Kacang-kacangan, lentil, kacang polong, dan kacang-kacangan adalah sumber serat larut dan tidak larut yang sangat baik, yang dapat membantu meningkatkan volume tinja dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan. Mereka juga mengandung antioksidan, mineral, dan protein yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. Legum dapat ditambahkan ke sup, salad, atau kaserol, atau dimakan sebagai lauk atau camilan.

2. Biji-bijian Utuh

Gandum utuh, beras merah, jagung, kacang hijau, kacang jitam dan biji-bijian utuh lainnya kaya akan serat tidak larut, yang dapat membantu pergerakan tinja di sepanjang usus besar dan mencegah konstipasi. Mereka juga menyediakan vitamin, mineral, dan fitokimia yang dapat melindungi dari berbagai penyakit. Biji-bijian utuh dapat digunakan untuk membuat roti, pasta, sereal, atau kue, atau dimakan sebagai bubur atau nasi.

3. Buah dan Sayur

uah-buahan dan sayuran penuh dengan serat, air, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu menghidrasi tinja, memberi nutrisi tubuh, dan melawan peradangan. Mereka juga menambah warna, rasa, dan variasi ke dalam diet. Buah-buahan dan sayuran dengan kulit tipis, seperti apel, pir, plum, dan kentang, sangat tinggi serat tidak larut, sedangkan yang berdaging lembut, seperti pisang, jeruk, dan beri, tinggi serat larut. Buah-buahan dan sayuran dapat dimakan mentah, dimasak, dijus, atau diblender, tergantung pada preferensi Anda.

4. Lemak Sehat

Lemak sehat, seperti yang ditemukan di minyak zaitun (terutama ekstra virgin), alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak, dapat membantu melumasi tinja dan memudahkan keluarnya. Mereka juga memiliki efek anti-inflamasi dan kardioprotektif, yang dapat bermanfaat bagi orang dengan wasir dan kondisi lainnya. Lemak sehat dapat digunakan untuk menumis salad, memasak sayuran, atau olesan roti, atau dimakan sebagai camilan atau hidangan utama.

Hindari Makanan Berikut Bagi Penderita Wasir

Makanan berikut adalah pilihan yang buruk untuk penderita wasir, karena mereka rendah serat, tinggi lemak, atau pedas, yang dapat menyebabkan konstipasi, tinja keras, dan iritasi wasir.

1. Makanan Olahan

Makanan olahan (seperti bakso, frozen food, roti putih, beras putih, pasta, roti, keripik, biskuit, dan kue kering) rendah serat dan tinggi kalori, gula, garam, dan pengawet, yang dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan konstipasi.

Makanan tersebut juga bisa memicu kekurangan nutrisi dan antioksidan. Makanan olahan harus dibatasi atau dihindari sebanyak mungkin, dan diganti dengan makanan utuh yang tinggi serat dan bahan alami.

2. Daging Merah

Daging merah (seperti daging sapi, kambing, dan domba) tinggi lemak, kolesterol, dan protein, yang dapat memperlambat pencernaan, membuat tinja menjadi keras, meningkatkan peradangan dan stres oksidatif, yang dapat memperburuk wasir. Bila tetap hendak mengonsumsinya, caranya dengan memilih potongan yang tipis dan tanpa berlemak. Sebagai alternatif, daging merah dapat diganti dengan daginh unggas, ikan, telur, atau protein nabati, seperti tahu, tempe.

3. Makanan Pedas

Makanan pedas, seperti cabai, saus pedas, kari, dan salsa, dapat mengiritasi lapisan anus dan wasir, menyebabkan rasa sakit, gatal, dan pendarahan. Mereka juga dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, yang dapat mempengaruhi aliran darah ke wasir dan menunda penyembuhan. Makanan pedas harus dihindari atau dikonsumsi dengan moderat, dan bumbu yang lebih lembut, seperti rempah-rempah, bawang putih, jahe, atau lemon, harus digunakan sebagai gantinya.

Kesimpulan

Wasir adalah kondisi yang umum dan tidak nyaman yang dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi terutama mereka yang mengalami konstipasi, hamil, atau lebih tua. Diet memainkan peran kunci dalam mencegah dan mengobati wasir, karena dapat mempengaruhi konsistensi, ukuran, dan frekuensi tinja, serta peradangan dan penyembuhan wasir. Makan diet yang tinggi serat, air, dan lemak sehat, dan rendah makanan olahan, daging merah, dan makanan pedas, dapat membantu mengurangi gejala wasir dan mencegah mereka menjadi lebih buruk. Selain itu, minum banyak cairan, berolahraga secara teratur, dan menggunakan obat-obatan tanpa resep atau resep dokter, juga dapat membantu mengatasi wasir dan meningkatkan kualitas hidup.

Referensi:

  1. Wasir (Ambeien) – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan – Alodokter. https://www.alodokter.com/
  2. DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA HEMOROID – ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/365064275_Diagnosis_and_Management_of_Hemorrhoids
  3. HEMORRHOID | Suprijono | Majalah Ilmiah Sultan Agung. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung
  4. 01 sigit 145-150 6 – Universitas Diponegoro. https://ejournal2.undip.ac.id/

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *