Berdamai dengan Covid Jilid 2 Indonesia (Bagian 2)
Lalu masalahnya apa? Bukankah makin banyak dan makin cepat yang kena Covid, maka pandemi ini segera berakhir? Tunggu dulu …
Banyak yang belum menyadari, bahwa pandemi Covid ini adalah mirip situasi perang. Welcome to The Battleground. Banyak korban nyawa berjatuhan, banyak kerugian secara materi dan immateri yang tak ternilai. Hanya saja tak ada artileri peluru yang terhambur, tak ada kendaraan perang yang hancur, tak ada gedung-gedung yang ambruk dibom. Bagi kita orang Indonesia sebagai negara berkembang, pandemi ini bisa berlangsung lama. Tak ada yang berani bikin statement pasti kapan perang ini berakhir.
Hingga Juni 2021, dilaporkan IDI ada 401 dokter dan ratusan Nakes sebagai pejuang garda terdepan untuk menangani pasien Covid telah berpulang. Ledakan kasus baru Covid tidak akan tertangani semua oleh tenaga medis dan paramedis yang terbatas jumlahnya. Belum lagi angka BOR, Bed Occupancy Rate yang tersedia. Ketersediaan ranjang pasien di RS tak akan cukup. Bahkan di sejumlah kota dengan bantuan TNI Polri, Pemda mendirikan RS darurat untuk menampung pasien Covid. Tentu saja peralatan medisnya tidak seperti di RS permanen.
PPKM kali ini dikabarkan lebih ketat. Ibarat kita sedang melaju kencang, ini rem darurat untuk mencegah badai kasus baru Covid. BOR dan Nakes tak akan mampu menangani badai itu. Tentu banyak yang pro dan kontra.
Apakah ini konspirasi? Saya tak akan bahas ini konspirasi atau bukan. Sesuatu yang bagi sebagian orang kasat mata, namun bagi orang lain perkara tak kasat mata. Yang jelas, yang real dan tersaji di depan mata, saat ini banyak pasien sesak napas yang sedang antri di IGD RS, banyak yang berebut faskes dan berusaha mempertahankan napasnya yang tersengal-sengal. Mereka bisa saja ikut antrian berikutnya. Antri sebagai pasien di ruang pemulasaraan jenazah, antri dimandikan, dan antri dikuburkan.
(bersambung)
Ditulis oleh : dr. Didit Aktono Hadi
(Dokter dan Praktisi Pengobatan Herbal. Konsultan Medis Herbal Indo Utama. Marketing Management Support Herbal Indo Utama)