Tetap Sehat di Hari Idul Adha
Idul Adha Hari Rayanya Islam
Allah Ta’ala telah menjadikan 10 Dzulhijjah sebagai salah satu hari raya untuk ummat Islam di seluruh dunia. Hari ini adalah tempat seharusnya ummat Islam merasakan kebahagian secara berjamaah dan pelipur kesedihan di tengah-tengah ummat.
Ummat Islam tak perlu lagi menjadikan waktu-waktu yang lain untuk membesarkan syiar Islam ini. Datangnya Rasulullah ﷺ menghilangkan perdebatan atau perselisihan.
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr) **HR. An-Nasai dan Ahmad – sanad shahih
Idul Adha Idul Qurban
Hari raya Idul Adha tidak akan pernah terlepas dari ibadah nahr atau qurban yaitu penyembelihan hewan seperti unta, sapi, kambing maupun domba. Inilah waktu di mana seluruh ummat Islam di seluruh dunia mengkonsumsi satu jenis makanan yang sama. Semua manusia berbondong-bondong saling membantu dari menjaga hewan penyembelihan hingga waktu pembagian daging qurban ke semua lapis masyarakat. Dari hal kecil dan sepele inilah yang menjadikan syiar Islam menjadi tumbuh besar.
Karena tak sebatas orang kaya saja yang bahagia, Allah menjadikan waktu ini tempat bahagia semua orang.
Perayaan Bukan Berarti Tanpa Batasan
Meskipun hari raya Idul Adha adalah sebuah perayaan, bukan berarti ummat Islam boleh melewati batas atau berlebih-lebihan di dalamnya.
Seperti halnya perkara makan yang remeh, Islam pun telah ada untuk memberikan batasan. Sehingga tidak ada ketimpangan dalam bentuk apapun.
Allah melarang ummatnya untuk berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Maka perintah Allah untuk menjauhi hal yang berlebihan dan memilih untuk merasa cukup.
Tubuh Tetap Sehat di Hari Idul Adha
Sehat memang haruslah dijaga. Begitu pula ketika di hari idul Adha ini, kita diperintahkan untuk menjaga kesehatan. Apalagi kita tahu hari ini adalah hari yang seharusnya semua orang merasa bahagia. Ketika seseorang sakit, sudah tentu dia akan kehilangan rasa bahagia itu. Maka wajib untuk menjaga kesehatan di hari-hari ini.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hari ini adalah waktu di mana mau tidak mau seseorang pasti akan sering banyak menyantap daging.
Agar tetap sehat maka seseorang tidak boleh berlebih-lebih dalam mengkonsumsi daging, terlebih bagi seseorang yang memiliki riwayat anti daging seperti hipertensi, jantung maupun kolesterol.
Dalam menyantap daging kita bisa mensiasatinya agar tetap bisa mengkonsumsi dengan tenang.
- Bagi yang mempunyai riwayat hipertensi atau penyakit pencernaan, sebaiknya makan secukupnya.
- Pilihlah beberapa olahannya baik, misalnya sate, jangan tambah lagi makan gulai. Gunakan bahan tambahannnya tidak menimbulkan masalah kesehatan seperti minyak, santan, rempah-rempah. Lebih baik adalah daging dengan olahan dalam bentuk sop.
- Imbangi dengan konsumsi buah dan sayuran. Misalnya mentimun, tomat dan wortel. Buah-buahan bisa mengimbangi jumlah kalori yang berlebihan.
- Imbangi dengan suplemen herbal seperti Minyak Zaitun dan Habbatussauda.
- Tetap menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga.
Dan nasehat Rasulullah ﷺ adalah pamungkas kunci menjaga kesehatan tubuh ketika makan dan minum.
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas” (HR At-Tirmidzi , di-shahih-kan oleh Al-Albani
Demikian semoga memberikan manfaat.