Beberapa jenis penyakit seperti diabetes dan jantung sering dikaitkan dengan mitos yang banyak beredar di masyarakat. Tak terkecuali mitos asam urat. Gangguan kesehatan yang ditandai dengan nyeri di beberapa bagian tubuh ini juga sering dihubungkan dengan hal aneh yang tak masuk akal.

Tubuh secara alami memproduksi asam urat yang kemudian akan larut dalam darah. Senyawa asam urat ini akan keluar dari tubuh bersama dengan urine. Namun jika produksinya berlebihan bisa memicu terbentuknya kristal pada persendian.

6 Mitos Asam Urat yang Tak Terbukti Kebenarannya

Asam urat merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh sebagian besar orang. Bila asam urat sudah menumpuk, tak hanya rasa nyeri yang terasa, peradangan pada organ tubuh lain pun bisa terjadi seperti ginjal dan saluran kemih. Bila hal ini terjadi, penyakit tersebut harus mendapat pengobatan yang tepat.

Adapun beberapa mitos mengenai asam urat yang sampai saat ini tidak terbukti kebenarannya diantaranya adalah:

1.     Hanya Dialami oleh Pria

Berdasarkan penelitian yang ada, pria cenderung lebih banyak memproduksi asam urat daripada perempuan. Namun hal ini tak berarti penyakit asam urat hanya dialami oleh pria saja.

Hasil riset Arthritis Foundation yang dilakukan tahun 2008 menunjukkan sebanyak 3-6 persen pria di negara barat mengalami masalah asam urat. Dan sebanyak 1-2 persen wanita juga mengalami hal serupa. Ini menunjukkan kalau wanita juga bisa mengidap penyakit ini meski peluangnya lebih kecil.

2.     Susu Memperbesar Risiko Asam Urat

Konsumsi susu sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit asam urat. Karena itulah banyak yang menghindari susu untuk mencegah produksi asam urat berlebih.

Hasil dari sebuah penelitian menunjukkan fakta yang sebaliknya. Dengan mengkonsumsi susu rendah lemak dapat menurunkan jumlah asam urat sedang. Jadi penderita asam urat tak perlu takut untuk minum susu karena tidak membuat kadar asam urat bertambah.

3.     Asam Urat Hanya Menyerang Jempol Kaki

Ini adalah Mitos asam urat yang paling dipercaya oleh masyarakat saat ini. Memang, asam urat pertama kali menyerang bagian bawah tubuh termasuk jempol kaki. Namun masalah kesehatan ini bisa mempengaruhi persendian seluruh tubuh.

Jadi jangan anggap sepele penyakit asam urat karena berisiko mengganggu sistem persendian seluruh badan. Bila gejala asam urat sudah terasa, segera lakukan penanganan yang tepat agar dampaknya tidak menyebar ke seluruh tubuh.

4.     Asam Urat Tidak Mematikan

Gejala asam urat memang hanya ditandai dengan rasa nyeri pada bagian persendian. Namun jangan salah, penyakit asam urat jika dibiarkan terus menerus bisa menyebabkan masalah serius bagi kesehatan.

Produksi asam urat yang berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung. Bahkan penyakit ini bisa mengakibatkan resistensi insulin sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk menurunkan gula darah.

Asam urat yang tak kunjung diobati akan memicu timbulnya kristal pada persendian yang sering disebut dengan tophi. Kristal ini bisa mengalami infeksi dan selanjutnya akan mengancam nyawa penderita asam urat.

5.     Makanan Asam Menyebabkan Asam Urat

Banyak masyarakat yang percaya bahwa pemicu utama timbulnya asam urat adalah konsumsi makanan asam yang berlebihan. Mitos ini tentu saja tidak benar. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan asam seperti jeruk dan tomat tidak akan menimbulkan penyakit asam urat.

Sebaliknya, makanan yang mengandung purin lah yang bisa memicu serta memperburuk asam urat. Makanan yang kaya akan purin misalnya seperti lobster, kerang, salmon, sarden, dan kalkun.

6.     Tidak Ada Obat Asam Urat

Penyakit asam obat bisa diobati dan jenis obatnya bisa ditemukan dengan mudah di pasaran. Beberapa jenis obat bekerja untuk mengurangi nyeri dan peradangan serta mengurangi kristal yang menumpuk di persendian.

Keenam mitos asam urat yang disebutkan di atas membuat masyarakat menyepelekan penyakit ini. Padahal asam urat yang berlebih bisa memicu komplikasi penyakit lain yang mematikan. Sebab itulah jika gejala asam urat muncul, Anda dapat mengonsumsi Prosamura untuk membantu mengatasi gejala asam urat yang menyerang.