Hikmah Bulan Ramadhan
Ramadhan, satu dari dua belas bulan hijriyah yang memiliki banyak keistimewaan dan sebuah kenikmatan cuma-cuma yang diberikan oleh Allah Ta’ala.
Bagaimana tidak di bulan ini, Allah memenangkan perang pertama dan terbesar kaum muslimin yaitu perang Badr.
Siapa yang tidak tahu dengan jumlah tentara muslim pada waktu itu, jauh dibandingkan tentara kuffar. Tentulah hal ini tidak masuk di akal melainkan bentuk rahmat dari Allah yang Maha Kuasa.
Bulan Ramadhan menjadi istimewa karena Allah Ta’ala turunkan kitab suci ummat Islam yaitu Al-Quran.
Al-Quran yang tidak lain huda atau petunjuk untuk ummat Islam, Allah Ta’ala janjikan akan menjaganya hingga hari akhir ditegakkan.
Allah telah berfirman (yang artinya):
“Sungguh Kami telah menurunkan Adz-Dzikr (Al Qur’an), dan Kami pula yang benar-benar akan menjaganya“. (QS. Al-Hijr: 9).
Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan ini istimewa karena Allah mensyariatkan puasa sebulan penuh untuk ummat Islam.
Puasa adalah salah satu syariat semua nabi *’Alaihumussalam.* Namun sedikit berbeda untuk ummat ini Allah Ta’ala jadikan lebih mudah dan penuh dengan hikmah lagi keberkahan.
Hikmah Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan telah menjadi syariat yang diwajibkan untuk ummat Muhammad ﷺ. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah : 183)
Penyubur Ketakwaan
Ketakwaan adalah hikmah terbesar dari disyariatkannya puasa Ramadhan.
Banyak dari para ulama mendefinisikan kan makna takwa, seperti Thalq bin Habib rahimahullah:
“Takwa berarti engkau menjalankan ketaatan pada Allah atas petunjuk cahaya dari Allah dan engkau mengharap pahala dari-Nya. Termasuk dalam takwa pula adalah menjauhi maksiat atas petunjuk cahaya dari Allah dan engkau takut akan siksa-Nya.”
Orang yang berpuasa dia akan terlatih untuk melaksanakan hal yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang.
Dengan ketakwaan Allah janjikan padanya surga, Allah janjikan jalan keluar dari pintu kesulitan, Allah janjikan pintu rezeki yang tak terduga dan masih banyak lagi hadiah dari ketakwaan.
Meningkatkan Kualitas Keimanan
Seruan puasa menyeru orang Islam untuk memperbaiki kualitas keimanannya.
Puasa atau tidak puasa tidak memiliki tanda fisik yang terlihat. Bisa saja dirinya tidak berpuasa akan tetapi mengaku sedang berpuasa. Hanya dirinya dan Rabbnya saja yang mengetahuinya dia berpuasa atau tidak.
Seorang yang berpuasa akan terhindar dari riya’ dan secara otomatis puasa akan menjaga kualitas keimanannya.
Riya’ adalah memperlihatkan amalan kepada oranglain dengan maksud atau tujuan tertentu. Riya’ tidak lain merupakan bentuk kesyirikan dan perusak keimanan.
Sedangkan puasa adalah amalan yang tidak bisa diperlihatkan kepada orang, sehingga puasa dapat menjaga kualitas keimanan seseorang.
Menyatukan Hati Kaum Muslimin
Syariat puasa Allah tetapkan untuk semua kaum muslimin secara umum. Allah tidak membedakan ibadah puasa ini hanya teruntuk kalangan tertentu. Dari yang anak yang sudah baligh hingga tua ataupun yang miskin maupun kaya selagi dia beragama Islam maka diwajibkan untuk berpuasa.
Dengan syariat puasa Allah angkat kesusahan. Orang berbondong-bondong mengeluarkan hartanya untuk membantu saudaranya yang lebih membutuhkan. Sehingga puasa melatih seseorang ringan dalam berinfaq dan bersedeqah walaupun di luar bulan Ramadhan. Dan inilah solusi dari masalah kemiskinan yang terjadi di negeri ini.
Menjaga Kesehatan Tubuh
Walaupun belum ditemukan nash yang kuat, akan tetapi peneliti kesehatan menyebutkan manfaat dari puasa.
Seseorang yang berpuasa membuat tubuhnya terjaga dari kolestrol maupun efek zat kimiawi secara berlebihan. Puasa menjadikan tubuh membersihkan racun. Bahkan puasa merupakan diet sehat untuk penderita obesitas.
Puasa mampu memperbaiki kualitas tidur dan menjaga fungsi organ-organ tubuh.
Wallahu Ta’ala A’lam