Dua Hari Belajar di Industri Bersama Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Dalam rangka memperkenalkan dunia industri kepada para calon profesional farmasi, 140 mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UM Banjarmasin) kembali melakukan studi industri di Herbal Indo Utama, Magelang, mulai tanggal 13 hingga 17 Januari 2025. Kegiatan ini, tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang berharga bagi masa depan mereka.
Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Taufik, owner Herbal Indo Utama, menyambut hangat para mahasiswa dan dosen pendamping. Beliau menyampaikan bahwa Herbal Indo Utama sangat senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa. Selain itu, besar harapan Bapak Muhammad Taufik agar ilmu tersebut bisa bermanfaat bagi masa depan mahasiswa ketika kembali ke Banjarmasin nanti.
Acara dimulai dengan tur ke berbagai sarana yang ada di Herbal Indo Utama, mulai dari kebun herbal, rumah pembibitan, ruang pengeringan hasil panen, gudang bahan baku dan produk jadi, pabrik produksi, hingga ruang percetakan kemasan. Serangkaian sesi tur ini, memberikan gambaran yang jelas bagi mahasiswa seputar bagaimana bahan alam diolah dari hulu ke hilir hingga menjadi produk kesehatan yang siap konsumsi.
Bapak Hasbi As-Shiddiq, dosen UM Banjarmasin, cukup terkesan dengan keterbukaan Herbal Indo Utama, “Menurut saya itu sangat luar biasa ya, di mana tidak semua industri itu terbuka terhadap pengunjung atau mahasiswa PKL. Namun di HIU, mereka sangat terbuka, kami merasa sangat disambut.” Selain kunjungan, di Herbal Indo Utama, mahasiswa juga mendapat pembekalan dari para pendamping kunjungan, mereka bebas mengambil dokumentasi dan bertanya.
Bapak Asep, yang bertugas di unit Quality Control (QC), memberikan materi yang mendalam soal pentingnya kontrol kualitas dalam produksi herbal. Mahasiswa perlu memahami bahwa setiap langkah dalam produksi harus diawasi dengan ketat untuk memastikan produk akhir yang aman dan berkualitas. Serangkaian kegiatan di hari pertama ini, diakhiri dengan sesi tanya-jawab terkait tur yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama sehari penuh.
Hari kedua kaya dengan pembelajaran tentang aspek non-produksi, seperti materi kemarketingan dari Bapak Erik Arya Tandi. Beliau berbagi cara-cara inovatif dalam memasarkan produk herbal. Sementara itu, Bapak Her Anggara, memberikan wawasan tentang Business Model Canvas, mengajarkan bagaimana merumuskan strategi bisnis yang efektif. Sesi ini berlangsung cukup interaktif, mahasiswa aktif bertanya dan menjawab materi yang disampaikan.
Kegiatan ini mencapai puncaknya saat mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan pembuatan produk herbal sederhana. Mereka bekerja dalam kelompok, membuat sediaan, lalu mempresentasikan hasilnya di depan podium. Setiap kelompok, membuat produk sesuai dengan Business Model Canvas yang telah mereka buat lengkap dengan desain label dan kemasannya. Produk dipresentasikan dengan menarik dengan menjelaskan keunikan serta manfaatnya.
Lebih lanjut, Bapak Hasbi As-Shiddiq juga menyatakan apreasiasinya terhadap seluruh rangkaian kegiatan ini, “Hingga di hari kedua, mahasiswa selain diberi materi mengenai seputar marketing dan lain-lain, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk memproduksi sediaan sendiri. Di mana mereka akan didampingi masing-masing tutor, setelah sediannya jadi lalu akan dilombakan (melalui presentasi). Alhamdulillah, seluruh rangkaian acaranya berjalan lancar dan luar biasa.”
Studi industri ini bukan hanya sebuah kegiatan akademik biasa, tetapi juga menjadi jembatan antara pendidikan dan dunia industri. Kegiatan ini dapat memberikan mahasiswa wawasan dan keterampilan yang sangat relevan di dunia farmasi herbal. Dengan pengalaman ini, para mahasiswa diharapkan dapat melangkah lebih siap dalam dunia kerja atau bahkan menjadi pengusaha di bidang farmasi di masa depan.